Pendidikan – Kesetaraan pengajaran antara laki-laki dan perempuan ini sudah lama menggajal di pikiran aku. Bukan cuma sebab acap kali mendengar kawan bercerita tetapi seringkali aku sendiri mengalami mendapatkan nasehat serupa. Sebagai si kecil desa yang atas ijin Allah mendapatkan beasiswa dari tingkat Sarjana hingga Pascasarjana, tentu aku tak berharap melewatkannya. Hitung-hitung mengurangi muatan tarif pengajaran ke orang tua—selebihnya memang pengajaran yaitu keperluan.
Melainkan, seiring umur yang menjelang seperempat abad tidak kunjung membawa pasangan setiap pulang ke rumah atau minimal diberi tahu di dunia maya menciptakan penasehat alam raya—bagus kawan, tetangga ataupun yang bukan keduanya—seketika menyimpulkan bahwa kriteria pasangan aku minimal sepadan pengajarannya. Mohon maaf, itu tak sepenuhnya benar adanya.